Anton

Kamis, 01 November 2012

"DAPATKAN PRODUK TORATORA MAGIC REJUVENATE GREEN FUEL & ENGINE TREATMENT" YANG ORIGINAL DI STOKIEST TORATORA INDONESIA Corp.,Ent ."



 "Salam Indonesia Raya, Terima kasih telah ikut bergabung bersama kami"
  • Produk TORATORA adalah hasil karya anak bangsa Indonesia yang diproduksi sejak tahun 2005 sesuai menurut ketentuan standar Engine Manufacture dan BBM Bensin Otomotif yang baik serta Fuel Map Design TORATORA 8×8 Volumetric Efficiency Table (Meliputi RPM, AFR, λ, Pb (kw), T (Nm), bmep (bar), H/C, Fuel Consumption (Sfc (kg/kw hour)), VE (Eff.%), 4 Gas Emisiions Analyzer (CO (Vol.%), HC(ppm), CO2 (gr/km), O2 (Vol.%)), sehingga mudah berkinerja sinergi kompatibel dengan OEM (Original Equipment Manufacturer), termasuk  menjaga perlindungan garansi mesin.
  • Produk TORATORA adalah inovator dalam industri 'Biodegradable bahan bakar minyak (BBM), dan merupakan suatu produk unik & smart menawarkan pilihan kualitas kehandalannya yang tidak ditemukan pada produk lainnya, serta guna perlindungan dari usaha perusahaan lain yang mencoba untuk memproduksi produk mirip produk TORATORA, serta termasuk dari hal-hal yang dapat merugikan produk TORATORA yang membingungkan pelanggannya. Untuk itu produk TORATORA juga ditunjang dengan unit jasa layanan workshop TORATORA TECHNOLOGY sebagai media edukasi dan aplikasi tuning untuk memastikan pelanggan supaya benar-benar puas dalam menggunakan produk TORATORA.
  • Spesifikasi produk sesuai keterangan pada brosur produk TORATORA. 
"ENGINE TURBO BOOSTER & FUEL TURBO BOOSTER & VOLUMETRIC EFFICIENCY"
  • ENGINE TURBO BOOSTER : Suatu perangkat peralatan (hardware) turbo charge / supercharge yang harus dipasang (diinstal) pada mesin dan berkinerja secara "statis" untuk dapat meningkatkan kapasitas nilai VE suatu kinerja mesin menjadi lebih efisien.
  • Secara fisik mampu memproduksi lebih diatas  20 pon peningkatan tekanan atmosfer normal didalam intake manifold pada RPM 3.200-3.500, hal ini akan menyebabkan kemungkinan udara lebih banyak yang memasuki silinder mesin daripada BBM pada setiap kali katup intake terbuka, hal  ini dapat menghasilkan semacam energi listrik pada mesin 4 silinder, 6 atau 8 silinder. Namun guna untuk menjaga keamanan kinerja mesin yang baik & handal diperlukan suatu penambahan sistem kontrol guna membatasi dorongan tekanan maksimal -/+ 12 pon.
  • Kinerja sistem kontrol ini memungkinkan terciptanya suatu dorongan tekanan resistensi diafragma pada suatu tekanan tertentu,  mulai bereaksi membuka wastegate sehingga memungkinkan kinerja reaksi pemotongan ke knalpot dari mesin roda turbin turbocharger sehingga turbocharger berhenti menerima energi untuk menghasilkan efek kinerja dorongan lebih .
  • Ketika temperatur dingin maka udara akan padat atau ketika kendaraan telah dimodifikasi dengan sistem kinerja pembuangan guna   meningkatkan kontrol untuk memungkinkan lebih banyak energi knalpot mencapai putaran turbin, sehingga ketika suatu sistem kontrol dorongan mengalami kesulitan mengontrol waktu kinerja dorongan yang tepat, sehingga berakibat terjadinya suatu efek kinerja dorongan yang naik melebihi ambang batas jumlah maksimum yang ditentukan.
  • Untuk mencegah situasi ini terjadi, maka dalam mekanisme failsafe harus benar-benar terpisah, dengan melalui sistem 'pemotongan BBM'. Mekanisme ini berkinerja memotong suplai BBM dengan menggunakan sensor tekanan yang mendeteksi jumlah tekanan di intake manifold. Sensor ini berkinerja dengan menghasilkan sinyal listrik yang bervariasi secara proporsional dengan jumlah tekanan yang ada di manifold. Sinyal ini diumpankan pada 2 tempat : 
  • Yang ke 1 adalah jumlah dorongan terukur pada pengukur tekanan, dimana jarum kecil akan naik ketika tekanan meningkatkan.
  • Yang ke 2 adalah ECU (Engine Control Unit),  mengontrol sinyal masukan dari berbagai sensor seperti sensor tekanan manifold, dan membuat perhitungan cepat untuk apa yang terjadi, dan kemudian mengirimkan sinyal output tersebut ke injeksi BBM, pengapian dan berbagai sistem mesin lain untuk berkinerja menjaga kinerja operasional mesin dengan benar. Ketika dalam sistem BBM dipotong maka ECU mengontrol  injeksi BBM untuk menyuntikkan BBM ke mesin setiap kali tekanan manifold di atas ambang tekanan atmosfer normal. Hal ini akan menyebabkan mesin dengan cepat akan  kehilangan power dan mengalihkan gas buang turbin yang diperlukan  untuk menghasilkan efek  dorongan lebih, maka ketika ECU dalam sistem BBM dipotong sampai menghidupkan mesin yang off, maka kemudian ketika kinerja mesin meningkat lagi dengan kode penyimpanan memori ECU (code 34) yang tersimpan sampai dengan ketika accu dilepas atau sekering EFI dilepas selama 15 detik.
  • FUEL TURBO BOOSTER :    Berupa suatu produk cairan 'magic rejuvenate green fuel' yang dicampurkan pada BBM yang berkinerja secara "kompatible & simple & fleksibel",  bersistemkan seperti "Plug & Play" untuk meningkatkan kapasitas VE suatu kinerja mesin secara variatif (non-statis), dan dapat disesuaikan besarannya tergantung dari jumlah dosis penggunaannya / kebutuhan sehingga kinerja suatu mesin menjadi efisien dan  peruntukan pemakaiannya untuk  dijalan raya, sirkuit dan off-road".
  • Produk TORATORA memiliki performa kinerja keunggulan utama dimana pada saat setiap proses penambahan BBM yang berkalori besar oleh pulse width akan terbakar homogen sempurna (Perfect Combustion),  maka secara bersamaan juga akan tercipta suatu efek kinerja 'Boost',fungsi kinerja Cooporated Fuel Research (CFR) sehingga dapat tercapai suatu rasio campuran udara dan BBM (AFR) yang otomatis tepat sehingga selenoida komponen nozel & jet dapat mengkonversi total kebutuhan pasokan BBM ideal terpakai untuk menghasilkan stabilitas gelombang energi pembakaran thermal efisiensi BBM dan Power & kompatible kinerja pembakaran Hemholtz Chamber, K-Jetronic, KE-Jetronic, L, L3, LH-Jetronic, Motoronic.
  • Produk TORATORA dalam kinerja CFR, CF, QNR, CR dengan berkemampuan dalam merekayasa suatu reaksi kimia terhadap struktur relevansi rantai kimia alkana yang tidak bercabang dan terbuka molekulnya sehingga tercapai hasil penambahan kecepatan dan kuantitas perputaran elektron kimia BBM bensin dan terjadi upaya pemanasan perenggangan struktur BBM bensin dan perimbangan berat residu sisa BBM bensin dengan tingkat kepadatan dan viskositas kinematik BBM bensin dalam standar acuan indeks CCAI serta hasil kualitas kinerja daya pengapian (IQR) dan pompa injeksi (PS), sehingga proses kinerja daya BBM menjadi jernih dan berkualitas tinggi sebelum memasuki ruang bakar dan guna mengatur mekanisme kinerja dayanya timing penyemprotan BBM (Pulse Width) oleh komponen Fuel Pressure Regulator (FPR) yang tepat tanpa efek static pressure / laminar guna terciptanya keselarasan rasio campuran pembakaran udara & BBM bensinnya tepat berdasarkan rasio putaran mesin (Rpm) bertransmisi manual dan automatik, menghasilkan  pencapaian performa peningkatan kemampuan power maksimal sesuai untuk kinerja Stop & Go Drivings (Low End Torque), Drive Faster & Smart.
  • Produk TORATORA menciptakan optimasi / balance antara kecepatan gas BBM dan jumlah gas BBM yang disuntikan guna  mempengaruhi performa mesin, dimana jika kecepatan aliran gas naik, maka tekanan statisnya pun akan turun, sebaliknya jika kecepatan aliran gas berkurang maka tekanan statisnya akan naik dan otomatis temperatur panasnya pun  akan berkurang', hal ini sesuai dengan ketentuan hukum dasar Maxwell dan Boltzman yang menjelaskan hubungan kinerja antara kecepatan molekul gas (RMS-Root Mean Square) adalah 'berbanding langsung dengan temperatur panas dari molekul gas', dalam hal ini efektifitas scavenging (penghisapan gas buang dari ruang bakar dapat lebih efektif, sehingga udara segar dingin di intake manifold tidak terkontaminasi oleh gas buang).
  • Produk TORATORA berkinerja adaptif dalam  menyelaraskan rasio campuran pembakaran udara & BBM bensinnya berdasarkan rasio putaran mesin (Rpm), maka udara segar dingin yang masuk kedalam ruang bakar jumlahnya dapat bertambah (mengurangi suhu IAT), dimana kinerja kombinasi antara kemampuan bertambahnya jumlah udara segar dingin yang masuk kedalam ruang bakar dan firing retardation (akibat kinerja meningkatnya CR) dan penurunan tegangan permukaaan BBM sehingga mudah menguap dalam ruang akan meningkatkan jumlah BBM yang terbakar sempurna, dengan meningkatnya VE maka hasil kinerja  mesin memiliki performa power dapat meningkat dengan stabil, hal ini dapat ditemui pada contoh rekam jejak tuning produk TORATORA dapat berkinerja stabil dengan baik dibawah Rpm 4.500 dengan AFR 13,8 : 1 dan pada Rpm 4.500-5.500 dengan AFR 16-17 : 1, serta di Rpm 5.500 keatas (tinggi) dengan AFR 14,7-14,9 : 1. Atau rekam jejak tuning produk TORATORA dapat berkinerja stabil pada AFR ekstra Lean / ramping (Lihat hasil tes uji banding POLBAN).
YAMAHA MX 135 cc Tahun 2012
Spesifikasi Mesin :
Tipe Mesin
:
4 Langkah, 4 Valve SOHC, Berpendingin Cairan
Jumlah / Posisi Silinder
:
Cylinder Tunggal / Tegak
Volume Silinder
:
134,4 cc
Diameter x Langkah
:
54,0 x 58,7 mm
Perbandingan Kompresi
:
10,9 : 1
Daya Maksimum
:
9.21 kW / 8500 rpm
Torsi Maksimum
:
12.14 Nm / 6000 rpm
Sistem Starter
:
Electric Starter dan Kick Starter
Sistem Pelumasan
:
Basah
Kapasitas Oli Mesin
:
Total : 1,15 Liter / Penggantian Berkala : 0,94 Liter
Sistim Bahan Bakar
:
Karburator BS25-58 x 1
Tipe Kopling
:
Basah, Kopling manual, Multiplat
Tipe Transmisi
:
(Spoke : Rotary, CW : Seesaw), 4 Kecepatan
Pola Pengoperasian Transmisi
:
1-N-2-3-4-5

Peningkatan performa uji tes dyno dengan spesifikasi standar dan menggunakan produk TORATORA varian satu dapat dilihat pada, www.pwspeedtuning.wordpress.com (cara sederhana meningkatkan performa Torsi & tenaga mesin)
Pencapaian traksi performa acceleration setelah menggunakan produk TORATORA :
Gear 1 : 40 km
Gear 2 : 70 km
Gear 3 : 90 km
Gear 4 : 110 km
Gear 5 : 130 km
Didapat setelah dilakukan Test Ride stasiun Depok –  stasiun Cikampek menggunakan motor dengan jarak tempuh 110 kilometer dalam waktu 110 menit
 
Keterangan :
  • Setelah melakukan tes sebanyak 5 kali, speedometer mengalami gangguan pada elemen kumparan speedometer.
  • Setelah menggunakan produk TORATORA, untuk melakukan jumping sangat mudah (Torsi & Hp, responsif akselerasi meningkat jauh dibandingkan standarnya).
  • Busi Yamaha MX 135 cc dalam penggunaan 0 s/d 6.000 km (Perfect Combustion, Normal), dengan pencapaian top speed 130 km/jam dan dosis penggunaan TT MG 1368T SPYKER (Multiple Adjustable Dossage (MAD) = 1 ml : 3 liter BBM Bensin Premium), & kinerja mesin tidak mengalami efek berat dengan kondisi : Intake valve dan ruang bakar serta busi bebas dari endapan karbon / bentuk residu lainnya, dan performa mesin akan tune terus.
  • Dengan menggunakan dosis (Multiple Adjustable Dossage (MAD) = 1 ml : 3 liter BBM Bensin Premium, dan berkendara ekstrim) kondisi busi tidak mengalami hal seperti di bawah ini :
Gambar 9 & 10: Tampilan deposit dengan warna cokelat kekuningan ini menunjukkan telah terjadisuatu efek kombinasi dari unsur karbon dan timbale pada aditif BBM  dengan BBM. Akan menyebabkan terjadinya suatu kondisi penumpukan pada bagian hidung isolator busi sehingga kondisi kinerja mengemudi tidak dapat cepat dan pada Rpm rendah awal mesin menjadi terasa berat dan kemudian berubah menjadi ringan dan ketika kondisi suhu busi dalam keadaan dingin maka deposit tersebut akan mengeras.
Tindakan perbaikan: Pembersihan amplas pada bagian deposit dari busi tidak akan berguna, lakukan dengan penggantian busi yang  baru.
Gambar 11 & 12: Tampilan menumpuknya deposit kecoklatan cinder dan berabu pada bagian komponen elektroda dan isolator busi diakibatkan oleh residu BBM dan unsur gas aditif BBM, dimana telah terjadi unsur yang terkandung pada aditif BBM yang tidak terbakar menimbulkan abu di ruang pembakaran dan busi. Tindakan perbaikan: Diperluakan pembersihan sisa abu arang diruang pembakaran sebelum memasang busi baru.
 
Contoh hasil pembakaran yang mengalami residu BBM, dan unsur gas aditif BBM.